Rabu, 01 Juni 2011

gangguan psikologis pada masa reproduksi

Gangguan psikologi pada masa reproduksi (menstruasi)

Secara normal menstruasi berlangsung kurang lebih pada usia 1-16 tahun. Cepat atau lambatnya kematangan seksual (menstruasi, kematangan fisik) ini kecuali ditentukan oleh konstitusi fisik individual, juga dipengaruhi oleh faktor ras, suku bangsa, iklim , cara hidup, dan milieu yang melingkungi anak. Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis, umpamanya bisa memperlambat tibanya menstruasi.
Selanjutnya rangsangan – rangsangan kuat dari luar umpamanya saja berupa film – flm sex, buku bacaan atau majalah yang bergambar sex,godaan, dan rangsangan dari kaum adam (pria). Pengamatan secara langsung tentang perbuatan koitus atau sexsual. Dapat mengakibatkan memuncanya atau semakin panasnya reaksi seksual , akan tetapi dapat mengakibatkan kematangan seksual yang lebih cepat dari anak sewajarnya.
Namun semakin muda usia si agadis, semakin ia belum siap menerima peristiwa haid akan semakin terasa “kejam mengancam”. Yaitu rasa pahit menyebalkan sebagai handicap/gangguan atau sebagai reaksi kejutan dalam anggapan fantasi anak.
Gejala yang sering terjadi dan sangat mencolok pada peristiwa, haid pertama ialah kecemasan atau ketakutan yang diperoleh keinginan untuk memperoleh proses fisiologis tadi.kadang sang anak menyalahkan sang ibu dan terkadang merasa digenangi dosa. Maka banyak peristiwa menstruasipertama itu dihayati oleh anak gadis sebagai satu pengalaman yang traumatis.
Anak gadis kemudian menentang dengan keras untuk membersihkan dirinya dan banyak diantara mereka menyembunyikan semua pakaian ynag kotor dan kainnya dalam laci – laci atau disudut lemari, gadis tersebut merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya haid. Sepeprti tidak bisa berenanag, berolahraga, beribadah. semuan ini menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan.
Pada anak gadis mempunyai kecenderungan neurotis dalam usia pubertas dan banayak mengalami konflik batin, memunculkan beberapa tingkah laku patologis, berupa kecemasan fobia, minat yanag sangat berlebihan, bentuk hypochoondria, adapun rasa bersalah.
Pada yang lebih tua , penolakan terhadap menstruasi bisa menimbulan penyakit psychogwene Amenorrhoe, berupa gangguan fisik dan psikis, gangguan fungsional yang disebabkan penyakit ini umumnya sulit disembuhkan baik dengan pengobatan fisis maupun organis.
Maka informasi yang positif sangat berguna agar tidak terjadi kesalah pemahaman terhadap para wanita yang mengalami menstruasi. Timbul pula gangguan – gangguan psikis, problem psikis, dan ganagguan genital. Seperti : rasa pusing – pusing, rasa mual, amenorrhoe(haid berhenti), dysmenorrhe (haid yang disertai rasa nyeri), haid yang tdk teratur, perdarahan terus menerus, viscarierend menstruatie,neurosa, dan lain – lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar